Jumat, 19 November 2010

HIVAIDS

AIDS
Apa itu AIDS?
Apa penyebabnya?Gejala klinisPengobatanPencegahan
Ketika AIDS pertama kali terdengar, banyak orang belum ngeh akan penyakit mematikan ini. Juga ketika virus ini menyerang bintang-bintang dunia seperti Rock Hudson dan Freddie Mercury, banyak orang mencibir dan beranggapan penyakit ini merupakan kutukan Tuhan atas dosa-dosa para korban. Tetapi, ketika AIDS menyebar melalui asi ibu penderita kepada bayi-bayi tak berdosa, mata mulai terbuka. AIDS, bisa menimpa siapa saja.
Artis korban AIDS
Apa itu AIDS ?
AIDS berasal dari Afrika. Awalnya, virus HIV menular lewat monyet dan kemudian berjangkit pada manusia. Dari benua ini, selanjutnya menyebar ke seluruh dunia. Tidak jelas mengapa penyakit ini awalnya banyak ditemukan di pasangan homoseksual.
AIDS atau Acquired Immune Deficiency Syndrome merupakan sindrom (kumpulan gejala) menurunnya sistem kekebalan tubuh akibat virus HIV. Serangan penyakit yang biasanya tidak berbahaya pun dapat menyebabkan efek yang parah. Jadi, pasien bisa meninggal oleh penyakit biasa, misalnya influensa. Masalahnya, kekebalan tubuh untuk melawan penyakit itu yang tidak ada.
Penderita AIDS


Apa penyebabnya ?
Pemakai narkoba
HIV dapat menular melalui hubungan seksual dengan seseorang yang terinfeksi HIV tanpa memakai kondom, anal sex (lewat dubur), melalui alat-alat tajam yang telah tercemar HIV (jarum suntik, pisau cukur, tatto, jarum tato, dll), melalui ibu hamil penderita kepada janin atau bayi yang disusuinya, atau secara langsung (transfusi darah, produk darah atau transplantasi organ tubuh yang tercemar HIV).
Dalam berhubungan seks vaginal, perempuan lebih besar risikonya daripada pria karena selaput lendir vagina cukup rapuh. Disamping itu karena cairan sperma akan menetap cukup lama di dalam vagina, kesempatan HIV masuk ke aliran darah menjadi lebih tinggi. HIV di cairan vagina atau darah tersebut, juga dapat masuk ke aliran darah melalui saluran kencing pasangannya.

kembali ke atas

Gejala klinis
Masa inkubasi HIV sangat tergantung pada daya tahan tubuh masing-masing orang, rata-rata 5-10 tahun. Selama masa ini orang tidak memperlihatkan gejala-gejala, walaupun jumlah HIV semakin bertambah. Ketika sistem kekebalan tubuh sudah dalam keadaan parah, ia akan mulai menampakkan gejala-gejala AIDS.
Ada beberapa tahap yang akan dialami seseorang, bila ia terinfeksi HIV-AIDS.
Gejala tahap awal Flu biasa yang akan sembuh beberapa hari kemudian. Pada tahap ini, tes darah masih belum dapat menunjukkan adanya HIV (negatif).
Gejala tahap lanjutanSetelah melewati masa inkubasi (2-10 tahun), seseorang yang terinfeksi HIV akan mengalami:- Demam berkepanjangan-   Selera makan menurun- Diare terus menerus, tanpa sebab yang jelas- Pembengkakan kelenjar prostat dan getah bening- Bercak-bercak merah di kulit- Berat badan turun drastis
Gejala tahap akhirSistem kekebalan tubuh menurun, pengidap HIV berkembang menjadi penderita AIDS. Hal ini diketahui dari tes darah penderita.
Gejala AIDS yang muncul, berupa:Radang paru, radang saluran pencernaan, kanker kulit, radang karena jamur di mulut dan kerongkongan, gangguan susunan syaraf, TBC, dll.
Infeksi virus HIV


Pengobatan
Sungguh sayang belum ditemukan obat yang benar-benar dapat menyembuhkan AIDS. Obat-obatan berikut berfungsi untuk menghambat tingkat keparahan. Beberapa obat-obatan yang biasa digunakan pada anak-anak adalah zidovudine (AZT), didanosine (ddI), stavudine (d4T), lamivudine (3TC), dan zalcitabine (ddC). Beberapa jenis lainnya yang diujicobakan antara lain saquinavir, ritonavir, indinavir, nevirapine, dan delavirdine
Dengan obat-obat yang ada sekarang 75% anak yang terinfeksi HIV sejak lahir bisa hidup selama 5 tahun dan 50% bertahan hidup selama 8 tahun. Rata-rata usia meninggalnya anak-anak terinfeksi HIV ini masih 10 tahun, tapi semakin banyak anak yang bertahan sampai masa remaja. Pemberian imunoglobulin intravena kadang-kadang dilakukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi. Imunisasi rutin pada bayi dan anak diberikan pada hampir semua anak terinfeksi HIV, dengan atau tanpa gejala. Secara umum vaksin yang berisi bakteri dan virus hidup tidak diberikan. Imunisasi MMR tetap diberikan dengan pertimbangan campak pada anak terinfeksi HIV biasanya sangat parah bahkan fatal. Belum dilaporkan terjadinya efek berbahaya atas imunisasi ini. Pada kondisi kesehatan yang buruk penderita memerlukan pengawasan medis yang ketat, tapi sebaiknya tetap di lingkungan rumah selama masih memungkinkan.
Bila seseorang telah dinyatakan positif terkena HIV maka sebaiknya ia mendapat pengobatan di RS umum pusat yang ada di ibukota negara atau di setiap ibukota propinsi karena disana telah ada tim dokter khusus untuk penanggulangan aids. Adapun bagi yang ingin mendapatkan pengobatan secara spiritual dapat mendatangi :
Yayasan BarzakhJalan Bangka Raya no.18Jakarta INDONESIA 12720Phone: (62-21) 71790355Fax: (62-21) 71790152E-mail: yayasan@barzakh.net Website: www.barzakh.net
Di indonesia saat ini ada banyak lembaga swadaya masyarakat yang peduli akan HIV/AIDS yang semuanya dapat dicari melalui www.lsm.co.id atau www.ngo.co.id.

Pencegahan
Yang Dapat anda lakukan:
Periksa darah anda dan minta bantuan dokter untuk pengobatan anti virus.
Usahakan hidup sesehat mungkin, makan bergizi dan sangat hindari paparan infeksi penyakit apapun karena anda tidak lagi memiliki kekebalan tubuh.
Tidak melakukan hubungan badan, menghindari kehamilan, atau gunakan kondom.
Tidak melakukan donor darah atau organ tubuh lainnya.
Mengikuti kelompok/organisasi AIDS, untuk meringankan beban mental atau berbagi pengalaman.
Tindakan dokter untuk anda:
Memeriksa darah untuk antibodi HIV.
Mengobati gejala-gejala infeksi bila ada.
Memberi resep obat anti virus untuk memperlambat laju infeksi.
Pencegahan:
Hubungan badan hanya dengan pasangan hidup anda yang selalu setia atau menjalani abstinensi (puasa berhubungan seks).
Jangan melakukan hubungan badan dengan pelacur, dan berganti-ganti pasangan.
Gunakan kondom dari latex setiap berhubungan badan (kondom menurunkan resiko infeksi, tetapi tidak dapat mencegah secara total). Kondom yang terbuat dari selaput (membran) binatang terlalu tipis untuk dapat melindungi.
Hindari penyalahgunaan obat dan penggunaan jarum suntik bersama-sama.
Safety prosedur dalam hal pemakaian jarum suntik, donor darah, atau alat lain yang bisa menyebabkan luka. Misalnya pada waktu akan disuntik, mintalah jarum suntik baru. Atau saat ke salon/dokter gigi, pastikan bahwa alat yang digunakan telah disterilkan terlebih dahulu
Bila perlu operasi sebaiknya mintalah tranfusi darah autologous (donor darah untuk nantinya dipakai sendiri)
Tidak memberikan ASI kepada bayi bila ibu menderita AIDS
Sebagai catatan, Infeksi HIV/AIDS tidak dapat ditularkan lewat:
Kontak sosial biasa (berjabat tangan, berpelukan, berciuman).
Makanan/alat-alat makan.
Toilet/kolam renang.
Gigitan nyamuk atau serangga lain.
Donor darah yang bebas virus HIV/AIDS.

SEMOGA BERMANFAAT......=)=)=)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar